Manajemen Global

Globalisasi merupakan fakta kehidupan, globalisasi sosial, ekonomi, politik, budaya dan komunikasi. Masyarakat dunia sudah seperti satu kesatuan, jarak semakin dekat, kemudahan dalam berkomunikasi sampai kepada relung-renung kehidupan pribadi, sampai kepada ruang-ruang privasi. Terlebih dengan perkembangan IT yang cepat dan media sosial seperti internet. Di bidang ekonomi, kemajuan proses dan transaksi perdaganagan menunjukan hal yang paling menonjol perkembangannya. Proses permintaan dan penawaran barang dan jasa seperti terjadi saling berhadapan muka sekalipun antara pembeli dan penjual domisilnya berjauhan sampai lintas batas negara. Kondisi tersebut tentu menimbulkan dampak, baik positif maupun negatif.

Dampak terkait antara lain masalah kompetensi sumber daya manusia, kesenjangan sumber daya, pengaruh budaya. Semua negara dituntut untuk penyesuaikan kondisi, mau tidak mau mengikuti perkembangan yang dilokomotifi oleh negara atau ada kelompok komunitas yang memimpin di depan, sebagai pelopor atau sebagai kelompok yang paling pertama masuk ke pasar. Dampak negatif bisa terjadi terhadap gangguan lingkungan hidup dan eksploatasi tenaga kerja manusia.
Tuntutan peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan, pendidikian formal, kerjasama langsung di lapangan (join product), magang menjadi urgen dilakukan, Bidang-bidang peningkatan kemampuan dan pengetahuan pada semua aspek antara lain manajemen, teknologi, ekonomi, perdagangan smpai kepada bidang kebudayaan. Bidang kebudayaan menempati perhatian khusus dalam upaya untuk memahami budaya terkait dengan proses perdagangan dan sosial. Menguasai budaya setempat dari para pemasar merupakan pintu masuk untuk mengenalkan produk-produk perdagngan. Dalam aspek budaya ini dikenal ada negara dengan budaya tinggi dan negara dengan budaya rendah diukur dari tingkat resistensi terhadap budaya negara lain.

Selain budaya adalah politik perdagangan yang diberlakukan diberbagai negara dan tempat tertentu. Maka muncul upaya-upaya agar proses perdagangan bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien, dibuatlah model-model perdagngan yang berujung pada proses perdagangan yang lebih mudah dan lebih murah/ Hambatan-hambatan perdagangan dicoba untuk dikurangi bahkan dihilangkan. Maka antar negarapun berusaha melalui kerjasama ditingkat regional dan internasioanl. Dibuatlah blok-blok perdagngan bebas yang dilakukan hampir oleh seluruh negara-negara di Indonesia.

Awalnya blok perdagnagan bebas Eropa lalu diikuti oleh negara-negara dikawasan lain antara lain : Blok Perdagangan Bebas Amerika Utara, Pasar Bebas ASEAN, Pasar Bebas Asia Selatan, Pasar Bebas Amerika Latin, Kerjasama perdagangan Jepang dan Eropa, Pasar Bersama Asia Pasifik dan terakhir Pasar Bebas Afrika. Tujuan dari dibentuknya Pasar-pasar bebas tersebut adalah tentu untuk mengurangi hambatan perdagangan bahkan menhilangkan hambatan-hambatan tersebut. Biasanya yang menjadi pokok bahasan dan pelaksanaan di lapangan adalah masalah tarif perdagangan berupa bea masuk, tetapi juga hambatan non tarif seperti kuota dan dumping.

Proses globalisasi dan percepatan model-model perdagangan yang tujuan akhirnya efisiensi dan lebih lancarnya arus komunikasim komoditi serta jasa bahkan sumber daya manusia terus diupayakan oleh berbagai pihak, baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga, institusi-institusi dan badan-badan dunia baik bersifal lokal maupun global. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia merupakan prioritas, maka model-mpdel pelatihan, pendiikan formal dan pertukaran tenaga ahli selalu terus diupayakan.

Peran pemerintah sebagai pemegang kebijakan merupakan faktor kunci juga. Membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong percepatan penggerak proses perdagangan khususnya dan perekonomian umumnya di lapangan. Kebijakan harus user friendly, harus bisa diterapkan di lapangan, sekalipun harus memperhatikan faktor keamanan dan hukum serta dampak lingkungan. Peran pemerintah juga sangat besar dalam pengembangan sumber daya manusia. Peningkatan ketrampilan pekerja, pasar tenaga kerja dan pemenuhan akan tenaga kerja baik lokal maupun luar negeri, memenuhi tuntutan globalisasi.